KOI KOI KOI

Rabu, 23 November 2011

TRAGEDI KOI KU


     
     Tiga tahun sudah  almarhum/almarhumah koi koiku meninggalkan aku. Mereka mati karena ego dan ketidaktelitianku dalam memelihara mereka. Padahal Yamabuki ogonku sudah sebesar betis istriku wow….kohaku, taisho sanke, midorigoi, goshiki sebesar lenganku dan semuanya berjumlah 12 ekor sekarat dalam waktu bersamaan…sungguh terlaluuu…Tragis…aku hanya melihat saat saat mereka meregang nyawa….mau tak goreng nggak tega….karena sudah lima tahun dalam kebersamaan….mau langsung tak buang kok mubazirrr….akhirnya dalam keadaan sekarat, ku bagi bagikan pada tetangga yang mau mau ajah….ada yang nggak tega juga lho ternyata….( Wualah nggaya tuwe buuuuuuu)…
      Kenapa koi koiku  mati???? ( tanyaku dalam hati )….Yah mungkin karena kesalahanku, inginnya menambah varian koiku, tapi koiku si Showa yang baru ku beli tanpa kusadari membawa penyakit yang kasat mata….uhhhh medeni koyo’ cetan he he he ….maksudnya nggak kelihatan kalo langsung dilihat dengan mata telanjang mungkin matanya harus pake baju dulu ya….wkwkwkwk ….itu lho penyakit yang badan koi jadi merah merah terus lama lama jadi putih (whitespot kaleeee’….bisik kakang kawah adi ari ariku)….meskipun sudah kukasih Malachite green tapi Tuhan Yang Maha Esa berkehendak lain….Mereka tetep matiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…hiks hiks hiks (Tangisku dalam hati)….Padahal aku menyayangi koi koiku seperti aku menyayangi anak anakku sendiri….( Halahhh… Lebay.com).
      Setelah kejadian tersebut aku hanya bisa merenung dan menyalahkan diri sendiri, tapi apalah di kata nasi sudah menjadi nasi aking. Mau beli lagi….kok awang2ennnn…tapi yang lebih membuat aku awang2ngen pasti ibu’nya bocah bocah, pasti mulutnya langsung bla bla bla…..halah malah tambah senep aku….karena frustasi akhirnya kolamku kuisi gurami dan patin….lumayan buat kesibukan itung- itung bisa buat lauk makan si Naya dan Dewa anakku. Tapi tetep masih kurang tanpa kehadiran ikan karper dari jepang ituuuuuuuuu….. Dulu sempat aku rekam dengan Handphone aksi aksi koiku, malah sudah ku transfer ke komp. anakku….tapi lagi lagi virus menyerang koiku….”Viruuuuuzzzz kurang puaskah anda saat membuat koi koiku mati????”. Sekarang kau serang video koiku lewat computer…ancur semuaaaa….hilang semuaaaa….Tak tertinggal sedikitpun Barang Bukti koi koi tersayangku.
      Aku mau koi…aku ingin koi lagi…Swear dwehhh….aku rindu aksi aksi koi koiku, aku kangen member  makan mereka, aku juga kangen “metani  tumo” (nyari kutu) di tubuh mereka saat para kutu kutu ikan endemic di kolam koiku. Selamat jalan Koi koiku….semoga kau tenang di alam sana tanpa ada virus yang menyerangmu lagi….PERHATIAN…”Untuk para arwah koiku…Berdu’a mulaiiiiiiiii…selesai wkwkwkwkwk.          
      Kisah ini diangkat dari cerita nyata. TKP di  Rendeng Rt 03/05 kota kudus, saksi saksi istriku, anakku dan tetangga2ku…ada pak Bambang, Bu Bambang, Lik parmin beserta istri  teman temannya anakku yang sering menunggui koi koiku dan masih banyak lagi lainnya yang belum aku sebutkan. Barang Bukti yang ada hanya seperangkat alat kolam beserta kolamnya.
( The end )
Kolam tempat arwah koi koiku bersemayam

1 komentar:

  1. wkwkwkwkwk.... sungguh menghaaarukan !!! coz saya juga bernasib sama.

    BalasHapus